Dalam dokumen terbaru yang dikeluarkan oleh WikiLeaks menyebutkan, Kedubes AS di Indonesia melibatkan blogger untuk menyampaikan pesan mereka. Menurut penggiat Blogger Indonesia, Enda Nasution, hal tersebut bukanlah masalah. "Kalau dimanfaatkan untuk kepentingan yang sejalan dengan komunitas blogger Indonesia, tentu saja kami mendukung. Selama ini banyak hal postif yang telah kami lakukan bersama dengan Kedubes AS," terang Enda.
Memang diketahui, selama tiga tahun terakhir, Kedubes AS rutin memberikan dukungan melalui sponsorship kepada Pesta Blogger.
Namun menurut Enda, hal tersebut sejalan dengan visi dan misi yang dilakukan blogger tanah air.
"Kita kan sepakat mengenai masalah demokrasi, kebebasan dalam berpendapat dan anti dalam pemblokiran. Kalau pesan yang dimaksud di WikiLeaks seperti itu, ya tentu saja kita dukung," tambah bapak Blogger Indonesia tersebut.
Dia juga menambahka, kendati sudah didukung dan menjalin kerja sama yang akrab dengan Kedubes AS, blogger lokal tentu saja tidak pernah merasa di-stir oleh pihak AS. Apalagi sampai dijadikan 'tameng' bagi kebijakan AS yang selama ini dianggap kontorversial.
"Misalnya kalau AS mau nyerang Irak lagi, tentu saja kita akan menolaknya. Istilahnya, kalau mau tulis menolak ya tulis aja, tidak pernah ada masalah," tandasnya.
Sebelumnya, sebuah kawat diplomatik AS berhasil dipublikasikan Wikileaks terkait Indonesia. Dalam kawat tersebut Kedubes AS menyatakan telah menggandeng blogger untuk menyampaikan pesan dan informasi pemerintah AS.
"Kami secara unik memposisikan diri menggunakan perangkat tersebut untuk menghantarkan topik dan tema penting dalam mendukung kedatangan presiden Barack Obama," tulis kawat tersebut.
Dalam kawat diplomatik itu, pola menggandeng masyarakat dunia maya untuk menyampaikan pesan dan informasi AS disebut kedutaan besar AS di Indonesia sebagai Public Diplomacy 2.0.