Yup yup, tentunya sobat tidak asing dengan fenomena kabut asap. Yang 'menghebohkan' menurut saya adalah, kabut asap di daerah ini berbeda dengan kabut asap di daerah lain sob, menurut saya lho. Bagaimana tidak, saking dahsyat-nya jarak pandang mata sobat hanya mampu tembus 1 meter saja, wowww, tidak percaya? Percayalah! Haha. Makanya tak heran saya menyebut ini sebagai 'badai' kabut asap.
Kabut membabi buta, hanya marka jalan jadi sandaran! |
Terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang bertanggung jawab, yang bikin heran, fenomena ini menjadi semacam 'tradisi' pemanis musim kemarau tiap tahunnya. Udah 3 tahun saya bolak-balik melewati jalan ini, udah 3 kali juga saya harus menjadi 'bolang' ditengah 'badai' kabut ini. Ayo dong, mana nih pemerintahnya? Masa gak ada solusi? Masa tiap tahun harus ada fenomena ini? Atau mungkin malah dianggap keren yea? Whos know,, ^_^a.
Tapi, dan pada akhirnya kembali ke kesadaran kita masing-masing. Jangan lagi deh, bakar lahan gambut, ya nggak sob! Hmmm, udah dulu ya curhat nya, kalo ada salah kata, saya minta maaf ya, wassalam.