Menurut Kwabena Boahen, seorang ilmuwan komputer di Stanford University, sebuah robot dengan prosesor secerdas otak manusia akan membutuhkan sedikitnya 10-20 megawatt untuk beroperasi. Untuk membuat sebuah implan medis yang digunakan pada pasien stroke untuk mengganti hanya 1 persen dari neuron di otak akan mengkonsumsi listrik sebanyak listrik yang diperlukan oleh 200 rumah, dan energinya sebagian besar hilang menjadi panas.
Masalah efisiensi energi ini menjadi batasan utama dalam dunia komputer. Saat ini komputer bergantung pada transistor yang menciptakan gerbang-gerbang logika 1 dan 0. Memang pada abad ini komputer dapat melakukan perhitungan yang sangat rumit dengan tingkat kesalahan 1 / 1 triliun. Perhitungan itu dilakukan oleh chip silikon dengan puluhan juta transistor didalamnya. Tapi dengan jumlah transistor yang begitu banyak maka diperlukan energi yang besar pula untuk mengoperasikannya.
Dari sinilah Kwabena Boahen dan beberapa ilmuan lainnya menujukkan kemajuannya dalam memecahkan masalah itu. Mereka menciptakan Neurogrid, sebuah chip yang menjadi dasar baru sebuah tehnologi neural computer. Chip ini memungkinkan terciptanya superkomputer yang dapat menyamai kemampuan otak manusia dengan menggunakan energi yang rendah untuk mengeperasikannya, yaitu hanya sebesar 20 watt.
Chip ini menggunakan metode acak dalam melakukan perhitungan. Mungkin hampir mnyerupai chip quantum. Karena menggunakan metode acak membuat chip ini melakukan kesalahan yang sangat besar yaitu 1/10. Bandingkan chip tradisional dengan kesalahan 1/1 triliun. Lalu bagaimana Neurogrid dapat melakukan perhitungan bila melakukan kesalah demikian besar? Boahen mengakui. "Satu-satunya hal yang menghitung dengan omong kosong semacam ini adalah otak."
Kedengarannya memang aneh, tapi para ilmuwan telah menemukan bahwa otak dengan 100 miliar neuron secara mengejutkan tidak bisa diandalkan. Lompatan listrik dari setiap sinapsis mereka gagal hingga 30-90 persen. Namun, entah bagaimana otak bekerja. Beberapa ilmuwan bahkan melihat gangguan saraf sebagai kunci kreativitas manusia.
Namun dengan kekacauan perhitungan seperti itu dapat mengarahkan kita ke era baru komputasi kreatif yang mensimulasikan pola-pola tak terduga aktivitas otak. Ini dapat juga menjadikan komputer menggunakan energi yang jauh lebih efisien. Alih-alih chip dengan transistor, melainkan chip dengan menggunakan kapasitor yang mendapatkan tegangan yang sama dengan neuron.
Boahen sejauh ini telah berhasil menekan satu juta neuron ke superkomputer barunya, dibandingkan dengan hanya 45.000 neuron silikon pada chip sebelumnya. Dan pada tahun 2011 nanti Neurogrid diperkirakan akan mempunyai 64 juta neuron silikon. Hampir setara dengan Otak Tikus. Akan menjadi sangat menarik bila kekacauan perhitungan pada sistem superkomputer yang yang menggunakan metode acak seperti Neurogrid ini akhirnya bisa meletakkan dasar bagi pemrosesan yang diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan buatan yang menyamai manusia.