Hasil riset kesehatan dasar yang diadakan Kementrian Kesehatan menunjukan, tujuh persen penduduk Indonesia menderita gangguan jantung. Padahal, penyakit itu merupakan penyebab kematian tertinggi di negara ini.
Berdasarkan prevalensinya, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menduduki peringkat pertama jumlah penderita penyakit jantung, yakni 12,6 persen. Sebaliknya, posisi terbuncit diduduki Lampung, yakni 2,6 persen.Hasil suvei di 33 provinsi dan 440 kabupaten/kota itu menunjukkan, tidak ada kaitan antara status ekonomis sosial dan pendidikan dengan kejadian penyakit jantung.
Selain itu, penderitanya lebih banyak berjenis kelamin perempuan.Faktor gaya hidup yang berpengaruh pada resiko penyakit jantung antara lain kurang aktivitas fisik, merokok, pola makan tinggi lemak, dan mengonsumsi alkohol.(Bpost)