Halo sobat, kembali lagi saya akan share pengalaman perjalanan saya. Berawal dari keinginan saya untuk menginjakkan kaki ke beberapa daerah di pulau Kalimantan, untuk itu saya putuskan untuk melakukan trip ke daerah Kalimantan Tengah. Namun ide edan tiba-tiba merasuki otak dan berkata "Kok cuma Kalimantan Tengah? Sampai Kalimantan Barat donk!!!". Berulang kali saya menolak ide edan itu, namun apa daya sang ide edan akhirnya menang, haha lebay! Untuk itulah saya putuskan untuk melakukan perjalanan sampai Kalimantan Barat! Dan yang lebih edan, perjalanan ini akan saya tempuh hanya dengan sepeda motor kesayangan saya.
|
The Journey |
Yah, namanya juga karyawan, kalau mau jalan-jalan ya mesti lihat kalender dulu sob. Dan yang perlu dicari adalah tanggal merah yang berada di tanggal muda๐. Kebetulan pada bulan Desember 2016 ini ada tanggal merah yang tepat di tanggal muda. Mulailah saya mencari teman, kan greget juga sob kalo sendirian. Yup, seperti biasa, teman gak ada yang mau๐. Namun ada satu my bro yang mau, namanya Arif. Maka mulailah kami menyusun rencana untuk perjalanan yang lumayan ini, 1000Km! Perjalanan segitu, sungguh sangat perlu perencanaan yang matang donk sob.
Berbagai persiapan sudah OK, mulai kondisi badan, kondisi motor, termasuk aplikasi GPS offline, maklum sob saya baru pertama kali melewati jalur trans Kalimantan bagian selatan ini. Jadi, intinya saya dan Arif akan melakukan perjalanan baru dalam hidup, hmmm lebay lagi! Ala-ala backpacker gitu, kami merancang perjalanan ini supaya bisa sehemat mungkin, bahkan kalau bisa gratis, wwkwkwk impossible lah. Karena kalau gak gitu, kurang greget rasanya, kurang dapat "feel" nya. Hehe!
Hari Minggu, tanggal 11 Desember 2016 pukul 05:30 pagi. Setelah sedikit pemanasan karena kami tau lengan, kaki, sampai bokong akan bekerja lebih ekstra๐, mulailah kami GO dari rumah saya di daerah Bati-Bati, Kalsel. Hari itu cukup cerah dan berawan, jadi sangat membantu, tidak terlalu panas dan dingin. Setelah satu jam perjalanan tiba lah kami di jembatan kebanggaan warga Kalsel, yaitu Jembatan Barito.
|
Jembatan Barito, Kalsel. |
Dan babak baru dalam hidup saya dan Arif dimulai ketika menginjakkan kaki di ujung jembatan ini! Seperti yang saya bilang di atas, kami baru pertama kali melewati jalur ini. Dan tidak jauh dari Jembatan Barito, sekitar 30 menit, sampai kami di perbatan Kalsel dan Kalteng. Yup, kami berhasil menyentuh batas dua provinsi ini. Jam set mundur satu jam ke WIB ya๐.
|
Kalsel-Kalteng Border |
Sekitar 30 menit-an dari perbatasan, tiba lah kami di daerah Kapuas. Di kota air ini kami beristirahat sejenak, sambil liat cewek lari pagi, hmmmm๐.
|
Kapuas, Kalteng. |
Setelah istirahat sejenak sambil cuci mata dikit, kami melanjutkan perjalanan. Geber sepeda motor dengan kecepatan sedang, sekitar 40 menit kami tiba di daerah Pulang Pisau. Disini kondisi daratan didominasi oleh rawa-rawa sob. Juga kebanyakan warga nya mungkin dari Bali.
|
Gerbang Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. |
40 menit dari sini, tiba lah kami di jalan layang diatas rawa yang sangat panjang. Sempatin dulu foto-foto sob, maklum baru pertama kali lewat sini, hehe. Plus, pemandangan nya saya rasa cukup aduhai. Dan tidak jauh dari jalan layang ini, ibukota Kalimantan Tengah Palangkaraya menanti kami.
|
Mirip kelompok begal๐ |
Pukul 09:00, tiba lah kami di kota Cantik Palangkaraya, apa perasaan saya aja atau gimana, kota ini lebih rapih dari Banjarmasin, hihi. Karena di kejar waktu, kami urungkan untuk keliling kota ini. Jadi, kami geber saja motor untuk menuju daerah Kasongan, sekitar 70Km dari Palangkaraya. Hari mulai sedikit panas, namun masih berawan, kami masih menikmati perjalanan yang masih sangat panjang. Satu jam dari Palangkraya, kami sampai di daerah Kasongan. Apa yang sobat pertama pikir mendengar nama Kasongan? Yup, buah durian!
|
Kasongan, Kalteng. |
Daerah sini memang terkenal dengan durian nya. Dagingnya yang tebal dan super manis, rugi kalau di lewatkan sob, syikat bro!
|
Menikmati durian Kasongan. Hajar Syikat Musnahkan bro! |
Sudah begah dengan Durian, ok let's go again.
|
Mobil pick-up ber plat KB, penuh membawa durian. |
Daerah selanjutnya ialah kota Sampit. 3 jam kami tempuh, akhirnya sampai lah di kota Sampit. Tenang sob, kota ini sama dengan kota-kota lain, malah sangat ramai dan modern. So, lupakan masa lalu ya๐.
|
Kota Sampit, Kalteng. |
Next target ialah Pangkalan Banteng. Dari Sampit, sekitar 4 jam kami lewati. Sepanjang perjalanan cukup ramai, paling ada beberapa titik daerah sepi. Disini, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda ke-eror-an, nyut-nyutan sudah mulai mengganggu. Maklumlah sob, meski kami saling bergantian, namun sudah 10 jam di jalan, gosonglah bokong, haha. Namun perjalanan harus tetap dilanjutkan. Masih semangat? Semangaaat. Byuuurrr, kami diguyur hujan, namun untunglah kami bawa mantel hujan, jadi masih bisa lanjut deh(niat banget).
Hari sudah semakin sore, sampailah kami di Pangkalan Banteng, sebuah kota kecamatan yang ramai. Tidak jauh dari Pangkalan Banteng, ada pertigaan yang dikenal sebagai Simpang Runtu. Kalau lurus ke kota Pangkalan Bun, kalau belok kanan ke batas Kalbar. Dari sini, perbatasan Kalbar masih 300Km lagi, hadeeeh.
|
Simpang Runtu, Kalteng. |
Karena sudah magrib, maka kami memutuskan untuk menginap di kota Pangkalan Bun saja. Sekitar 45 menit dari Simpang Runtu, tiba lah kami di kota Pangkalan Bun. Hari sudah gelap, bingung cari penginapan, untung ada aplikasi Sygic, dengan bantuan aplikasi ini kami dengan mudah menyusuri kota (bukan iklan), pokoknya cocok untuk traveller.
|
GPS Apps |
Tadinya mau cari masjid buat tidur, tapi gak jadi deh, terlalu gembel amat yak, hehe. Kami memilih Losmen Waringin sebagai tempat menginap, dengan hanya 100ribu per-malam, losmen ini lebih dari cukup bagi kami. Keliling malam sebentar untuk cari makan dan nongkrong dulu kan ya di kota orang, yah terpaksa kami hanya menikmati sejoli-sejoli yang bermesraan, fak! Tak terasa berada dalam zona jomblo, jam sudah menunjukkan 23:00 malam. Lalu kami balik ke losmen, dan langsung ngooooroook. Mau tau cerita mimpi saya? Eh, mending gak usah deh, gak penting!
Keesokan pagi nya, pukul 07:00 pagi, setelah check-out, kami langsung bersiap go lagi. Tapi sebelumnya cari sarapan dulu, dan cek kondisi motor di bengkel, karena kami sadar kami gak mau harus "olahraga" karena mogok di daerah hutan๐. Setelah semuanya sudah OK, kami meninggalkan kota Pangkalan Bun, bye bye!
|
Bye bye, Pangkalan Bun! |
Melewati Simpang Runtu, perkebunan kelapa sawit mendominasi pemandangan. Bukit-bukit tertutup sawit akan sobat nikmati sampai memasuki wilayah kabupaten Lamandau. Saya sedikit terkejut dengan kondisi jalan trans Kalimantan disini. Ternyata aspal nya lumayan mulus, paling ada beberapa titik saja yang rusak. Mantap deh buat pemerintah yang masih "mau" merhatiin jalan trans Kalimantan๐.
|
Sawit everywhere |
Sekitar 1 jam perjalanan dari Simpang Runtu, tiba lah kami di daerah Nangabulik, ibukota kabupaten Lamandau. Berbeda dari sepanjang perjalanan sebelumnya dimana SPBU mudah ditemukan, nah disinilah mungkin SPBU terakhir akan sobat temukan. Karena selanjutnya, dari daerah Nangabulik ini, jalan akan kebanyakan melewati daerah sepi. Jadi, full kan tangki bahan bakar ya!
|
Lamandau, Kalteng. |
Dari Nangabulik, perbatasan Kalbar masih 200Km lagi, wow. Namun setelah daerah sini, pemandangan sedikit lebih cantik akan kita nikmati. Bukit-bukit hijau dan hutan lebat akan menghiasi kemanapun sobat memandang. 3 jam perjalanan dari Nangabulik dimana kebanyakan adalah daerah sepi, tiba lah kami di Kudangan. Kota kecamatan dan pusat keramaian terakhir sob. Setelah Kudangan, daerah akan benar-benar sepi sekali. Kalau bocor ban di daerah sini, hanya ada dua yang bisa dilakukan, berdoa atau nangis, haha, becanda sob, ya tinggal tunggu bantuan lah. Dari Kudangan, perbatasan Kalbar masih 30Km lagi.
Meski sepi, namun ini lah "the true face of Borneo" sob. Pegunungan-pegunungan yang menjulang tinggi ditutupi oleh hutan perawan yang sangat lebat sangat memanjakan mata, SANGAAAAAAAT CANTIIIIIIIK!!! Rugi kalo orang yang tinggal di Kalimantan tapi belum pernah liat pemandangan yang se-super ini๐. Eits tapi ingat, boleh sambil menikmati pemandangan namun harus ekstra hati-hati. Karena jalur disini akan naik-turun gunung, yang so sweet nya di kiri atau kanan ada jurang yang sangat dalam, dalamnya hati kamu aja kalah. Kalo sobat nyemplung kesitu, wallahua'lam deh. Tikungannya juga harus sobat waspadai, karena sangat tajam sekali(sama kaya teman yang suka nikung).
|
View yang extremely amazing! |
Setelah sepeda motor dipaksa naik turun gunung, dan menikmati pertunjukkan alam Borneo yang luar biasa ini, tiba lah kami di perbatasan Kalteng-Kalbar. Yessssss!!!! Finally!
|
Perbatasan Kalteng-Kalbar |
Namun sayang nya cuaca buruk menghalangi kami lanjut memasuki wilayah Kalbar. Hujan lebat, angin ribut, pohon berjatuhan, kabut tebal menghiasi jalan. Meski pake mantel hujan, tetap tidak mungkin melanjutkan. Akhirnya kami hanya bisa berteduh di warung di Perbatasan tersebut. Suhu menjadi sangat dingin sekali, brrr, maklum sob gak terbiasa dengan suhu sedingin ini.
|
Begal foto-foto dulu, haha. |
Cukup ramai disini. Ada beberapa warung yang menjual kuliner serta menyediakan tempat istirahat, biasanya para supir istirahat disini.
|
Tidak lupa, si kuda besi juga eksis. |
Kami memberanikan diri untuk lanjut perjalanan. Satu jam dari perbatasan tiba lah kami di Nanga Tayap, Kalbar. Sebuah kota kecamatan yang lumayan ramai. Dari sini, kota Pontianak masih sekitar 8 jam lagi dan kota Ketapang masih 6 jam lagi. Kami beristirahat dan makan siang dulu disini. Namun sayang, cuaca semakin buruk, dan udara dingin yang menusuk tulang. Sungguh sob, hujan dan suhu dingin udara di daerah sini diluar perhitungan kami. Dan dengan terpaksa, kami memutuskan untuk putar balik. Tanggung tuh! Betul sob, ke Kalbar jauh-jauh kalo gak ke Ketapang atau Pontianak sangat tanggung dan rugi. Namun, ya itu tadi, kondisi cuaca dan waktu yang sempit memaksa kami untuk sampai Nanga Tayap saja.
Namun bagi kami, ini sudah sangat luar biasa, haha. Perjalanan kami tak sia-sia, akhirnya kami bisa menyentuh batas tiga provinsi di Kalimantan; Kalsel-Kalteng-Kalbar. Perjalanan ini sungguh tak terlupakan, puas rasanya sob, bokong juga puas haha. Dan apabila ada yang menawari saya untuk melakukan perjalanan yang seperti ini lagi, tentu akan langsung saya IYA kan. Because, it was too exotic bro๐!
Nah, sekiranya sekian dulu sob cerita saya, sobat mesti coba perjalanan kaya gini, seru deh pokoknya, hehe. Dan kalau ada salah kata di postingan ini mohon maaf ya, wassalam.
Oh iya, sedikit bonus๐:
|
Ingat, godain cewek di kampung orang itu ilegal di planet lain๐ |
Update:
3 tahun sejak saya menulis ini, saya berkesempatan menjajal kembali, namun kali ini sampai perbatasan Malaysia๐, cek
disini.